Rabu, 03 April 2013

Geografi : Pelapukan



Dari waktu ke waktu muka bumi mengalam perubahan. Perubahan ini telah terjadi sejak manusia menampakkan tanda-tanda kehidupan di planet yang dianggap sebagai pusat tata surya oleh orang Babilonia ini. Bahkan, bumi telah mengalami dinamika morfologis jauh sebelumnya, yakni ketika benda langit yang terletak di galaksi Bimasakti ini diciptakan. Tentunya, proses ini akan terus berlangsung, tidak hanya berhenti di abad millennium ini.
Permukaan bumi baik di daratan maupun lautan yang tidak rata merupakan bukti konkret dan rasional yang membuktikan bahwa di tempat yang kita tinggali ini sama sekali tidak bersifat statis, melainkan dinamis.
Tidak hanya tenaga yang berasal dari dalam bumi (tenaga endogen) seperti diastropisme, vulkanisme, dan seisme saja yang menjadi faktor penyebab proses yang tentunya menimbulkan efek bagi kehidupan manusia. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa tenaga yang berasal dari luar bumipun ikut andil dalam mempercantik ataupun bahkan merusak lapisan litosfer planet yang tergolong dalam kelompok planet dalam ini. tenaga geologi yang bersifat destrutif inilah yang dikenal dengan istlah tenaga eksogen. Erosi, sedimentasi, dan pelapukan merupakan beberapa contoh tenaga eksogen. Terlepas dari dampak yang diterima oleh substansi yang menempatinya abiotik sekalipun, baik tenaga endogen maupun tenaga eksogen menghasilkan keadaan muka bumi yang beragam.
Pelapukan (weathering) merupakan contoh tenaga eksogen yang berperan serta menganekaragamkan muka bumi karena bersifat destruktif tenaga ini tidak bersifat membangun melainkan merusak morfologi muka bumi. Namun, proses penghancuran atau perusakan dan pelepasan partikel-partikel batuan ini menimbulkan bentuk baru, seperti stalaktit dan stalakmit.
Pelapukan adalah peristiwa penghancuran batuan dari bentuk gumpalan menjadi butiran yang lebih kecil bahkan menjadi hancur atau larut dalam air yang dipengaruhi oleh berbagai factor, dan dapat terjadi secara mekanis, kimiawi, maupun organis. Proses Pelapukan dapat menimbulkan dampak positif yaitu menganekaragamkan muka bumi. Proses pelapukan dapat pula menimbulkan dampak negatif yaitu diantaranya merusak batuan-batuan bangunan, dan candi. Uraian lebih lanjut mengenai pelapukan dapat anda baca disini dan disini.

Profil : Kendal Doyong, Ayo diberdayakan!


Kendal doyong merupakan sebuah desa di Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang. Desa ini dinamakan demikian karena konon kabarnya, dulu di tempat yang penduduknya seratus persen beraganma Islam ini tumbuh subur pohon Kendal yang doyong/miring. Namun, tumbuhan ini kini hanya tinggal nama. Nama Kendaldoyoing ini dikenal setelah pemerintahan Kendal Doyong berdiri.
                      

Sekolah merupakan salah satu media yang digunakan pemerintah desa Kendal Doyong untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas, kompetitif, dan berakhlakul karimah.
Pemerintahan desa Kendal Doyong diperkirakan sudah mulai berdiri ketika Kabupaten Pemalang berdiri pada tanggal 24 Januari 1575. Perkembangan demi perkembangan dari berbagai aspekpun terlihat signifikan setiap pergantian kepala desa. Terbukti, jalan-jalan di desa yang terkenal dengan tugu garudanya ini hampir sembilan puluh persen sudah diaspal. Tidak hanya itru, infrastruktur, sarana, dan prasarana desapun kini terus diperbaharui.
Desa yang sekarang ini dipimpin oleh Bapak Akhmad Rois ini secara administratif dibagi menjadi empat dusun, yaitu dusun Pangkah, dusun Pejalaran, dan dusun Pilangjati, serta dusun Lemah Duwur. Semula, sebelum tahun 2000, sebelum desa ini dimekarkan menjadi dua desa yaitu desa Kendal Rejo dan Desa Kendal Doyong sendiri, desa ini memiliki tujuh dusun yaitu dusun Pangkah, dusun Pejalaran, dusun Pilangjati, dusun Lemah Duwur, dusun Kedung Uter, dusun Kauman, dusun Kauman, dan dusun Penambangan. Sementara itu, berdasarkan produktifitas lahan, wilayah desa yang pernah dipimpin oleh Bapak Riyanto, Bapak Fathoni, Bapak Suhari dan Bapak Abdul Ghani ini dibagi menjadi lahan pertanian, perkampungan, dan sarana prasarana umum serta lahan industri dengan industri andalan yaitu industri produksi arang yang dijalankan oleh PT Teknologi Tepat Guna Produksi arang di dusun Pejalaran dan Pejalaran. Pemerintah desa yang nihil sejarah dan peninggalan sejarah ini mengupayakan agar sistem pembagian wilayahnya seperti yang diterapkan negara adidaya, Amerika Serikat. Hal ini diwujudkan dengan terkonsentrasinya wilayah pertanian dan industri pertanian di dusun Lemah Duwur dan Pangkah. Wilayah perkampungan terkonsentrasi di dusun Pilangjati dan Pejalaran. Sedangkan wilayah pendidikan agama terkonsentrasi di dusun Pangkah, Pilangjati, dan Pejalaran. Dan untuk wilayah pusat pemerintahan, berada di dusun Lemah Duwur.
Masyarakat di desa yang terletak di sebelah utara desa Panjunan, desa Temuireng dan desa Kandang ini hampir delapan puluh lima persen bekerja sebagai petani, buruh tani, dan wiraswasta. Sementara itu, sisanya bermata pencaharian sebagai PNS, Pegawai Swasta, TNI, dan Polisi, dan mata pencaharian lain. Pertanian padi sangat mendominasi daerah ini. Sedangkan seperti daerah pesisir lainnya, pertanian palawija di desa yang terletak di sebelah barat desa Kandang dan Sungai Comal ini kurang diminati. Di bidang peternakan, peternak desa yang terletak empat kilometer dari bibir pantai di ujung Pemalang ini cenderung menyukai bidang peternakan ayam potong dan bebek (Lemah Duwur) serta ikan lele (Pangkah). Di bidang industri, industri produksi seperti industri sate kambing muda kini menjamur di dusun Lemah Duwur, dan juga industri produksi kue semacam brownies lapis legit di dusun Pejalaran, selain industri produksi arang. Ada pula industri di bidang konveksi yang banyak terdapat di dusun Pangkah. Selain industri di bidan produksi, terdapat pula industri di bidang distribusi yaitu distribusi gabah (padi) di dusun Lemah Duwur. Di bidang industri pertanian selain industri gabah, menjamur pula pengelola jasa pertanian seperti ricemill, sebut saja empat buah ricemill yang ada di dusun Lemah Duwur. Industri di desa yang berada dua puluh kilometer pusat kota pemalang ini semakin berkembang sejalan dengan gencarnya pemerintah desa dalam mempromosikan PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat). Hal yang membanggakan datang seiring dengan banyaknya putra daerah yang menjadi pelaku industri di daerah lain. Sebut saja, produksi roti kering di Jakarta, isi ulang LPG (SPBE), industri sate, juga industri pembuatan es balok.

Menurut Kepala Desa Kendal Doyong, Bapak Akhmad Rois, Desa Kendal Doyong merupakan desa dengan penduduk golongan menengah ke bawah.
“Kendal Doyong itu ibaratnya hampir masuk kategori IDT (Intruksi Daerah Tertinggal), karena bantuan pemarintah cukup besar, terutama Raskin (Beras Miskin). Kalau Raskin banyak, berarti yang miskin banyak. Standar ekonomi Kendal Doyong itu terlalu rendah. Di daerah lain, ada Raskin, tapi hanya beberapa ton saja. Tapi, di Kendal Doyong kalau diuangkan itu mencapai Rp. 40.200.000,00 per bulan, berapa ton itu? Kemiskinan di desa Kendal Doyong itu luar biasa,” ungkap Bapak Akhmad Rois yang ketika ditanya tentang luas wilayah dan jumlah penduduk serta kepadatan penduduk per kilometer persegi desa yang terletak di sebelah selatan desa Pesantren dan desa Kendal Rejo ini, beliau menjawab lupa.
Mengenai sarana dan prasarana, desa yang penduduknya akrab dengan musik rebana ini memiliki faktor yang sangat menunjang berlansungnya pemerintahan desa tersebut dan semuanya dalam kondisi sangat baik. Sarana prasarana itu diantaranya TK, SD, SMP dan MTs, SMA, TPQ dan Madrasah, Puskesmas, Masjid, Lapangan Desa dan tentunya Pasar sebagai pusat perekonomian.

Masalah yang kini dihadapi di desa yang mayoritas berusia remaja ini adalah peningkatan jumlah penduduk yang luar biasa, meskipun KB sudah digalakan. Bapak Akhmad Rois menegaskan, bahwa pola pikirlah yang menyebabkan masalah ini sulit teratasi. Mengenai pengangguran, sosok yang telah memimpin Kendal Doyong sejak tahun 2007 ini dengan tegas pula mengatakan bahwa pengangguran di desa yang terletak di sebelah timur desa Klareyan ini tergolong rendah, hal ini dikarenakan pihak swasta banyak menyerap tenaga kerja. Sedang masalah sosial yang tidak kalah pentingnya di desa yang dilewati Kali Jamuran dan Sungai Comal ini adalah masalah putus sekolah.
“Mengajak  bagi usia sekolah ya sekolah. Kalau misalnya gak mampu, bisa menggunakan SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu), sampai perguruan tinggipun kan bisa, kenapa tidak mau sekolah? Kendal Doyong itu pola pikirnya tidak ke depan. Saya itu tidak mau lagi mendengar orang tua berkata pada anaknya ‘sekolah kuwi akeh rugine, kanggo opo to, Le?’” Ungkap Bapak Kepala Desa yang berdomisili di dusun Pilangjati mengenai upaya pemecahan masalah putus sekolan melalui jalan sosialisaasi.
Ketika ditanya harapan ke depan, beliau menjawab, “ Kendal Doyong itu susah kalau diajak kebaikan, kalau dijak negatif, AYO! Kalu kita mengarahkan pasti jawabannya, ‘alah, ngomong opo!’. Merubah kebiasaan itu tidak semudah membalikkan tangan. Saya tidak hanya berharap, tetapi saya mengajak! Ayo! Kita memberdayakan seseorang itu ibarat ada kolam yang ikannya banyak, kita tidak semata-mata main tankep saja. Kita kasih pancing, untuk apa? Ya untuk mancing ikan itu! Kendal Doyong, ayo diberdayakan!”

Ekonomi : Perbaikan Anggaran Negara Sebagai Solusi Pemecahan Permasalahan Ekonomi Nasional


Suatu negara hidup dan dihidupi melalui sistem perekonomiannya. Pembiayaan dalam semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara menjadikan sistem perekonomian atau bisa disebut sebagai taktik dan pedoman ekonomi suatu negara menjadi sangat penting. Anggaran sebagai wujud penjelmaan konkret dari sistem pembiayaan dalam suatu negarapun ikut andil dalam menyelaraskan perkembangan eknomi negara berdasar atas sistem perekonomiannya. Tanpa sistem perekonomian yang direncanakan dengan matang dan dilaksanakan dengan konsekuen, ekoomi suatu negara akan tertatih-tatih. Sebagai bagian dari perekonomian makro, tanpa anggaran yang direncanakan dengan matang dan implementasi yang konsekuenpun perekonomian negara tersebut menjadi kacau.
Tidak selamanya perencanaan dan praktik pelaksanaan anggaran dalam suatu negara berjalan sesuai dengan semestinya. Tidak sedikit individu yang menyangkutkan dirinya sendiri dalam rangka penyelewengan anggaran negara. Tindakan yang dapat dikatakan mengkhianati negara ini tentunya secara langsung dan tidak langsung sangat berdampak buruk bagi masyarakat, khususnya masyarakat kecil. Lebih jauh lagi, tindakan tersebut juga berpartisipasi menumbuhkembangkan bibit masalah perekonomian baru yang tak kalah ganasnya menginfeksi ketahanan dan kestabilan perekonomian negara, serta  menjadikan kesejahteraan rakyat semakin meluntur.
Menimbang titik pusat problematika yang berpangkal dari kedisfungsian anggaran, maka langkah yang tepat dan harus dilaksanakan dengan cepat dan dalam jangka waktu dekat adalah perbaikan anggaran. Re-fungsionalisasi ini diharapkan dapat menciptakan energi segar untuk berperan sebagai solusi permasalahan ekonomi nasional, diantarnya pertumbuhan ekonomi, masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi, masalah pengangguran dan inflasi serta masalah perdagangan dan neraca pembayaran. Urain lebih lanjut mengenai bahasan ini dapat anda baca lebih lanjut di file berikut ini. Unduh.

Cerpen : Bapakku Seorang Teroris


Telapak tanganku sedikit terbuka. Dan sinar-sinar pagi mulai menerangi garis-garis kusam yang terlentang tak berdaya di telapak tangan sebesar buah mangga ini. Awan yang menghilang dan cahaya terang yang sirna jelas tak seperti suasana diriku sekarang. Sebenarnya rasa senang dan riang jelas terasa hangat dalam sepanjang aliran arahku. Bagaimanna tidak, yang ada di pelupuk mataku sekarang hanyalah kerinduan. Kerinduan akan surga masa kecilku yang luntur. Ya, rumahku, lebih tepatnya rumah masa laluku, rumah tua bersaka kayu dan berlantai putih kini di depanku. Haru dari beberapa meter teras yang kumuhpun sangat kurasakan. Tak lama kemudian, pandanganku pecah dan yang ada hanyalah kebencian, kebencian yang dalam dan beralasan tentunya. Tangan ini terasa sakit dan yang batinku serasa menghitam. Kayu atap yang agak miring beberapa belas derajat dan ditumbuhi lumut hijau terlihat kontras dengan tembok kuning yang berlubang.
Bukan itu, atau jendela tanpa kaca dengan serangga kecil yang tak berdosa yang membuatku remuk. Jendela dan tembok yang hangus serta pecahan kaca yang berserakan tak berguna memperjelas pandanganku ke dalam, ke dalam ruang yang terlihat dan jelas tidak diragukan lagi adalah ruang tamu dan mungkin bisa dikatakan bekas ruang tamu karena yang ada hanyalah kursi terbalik yang memuntahkan isinya dengan berbalut usia senja dan duka lara yang tampaknya bertahun-tahun ia simpan.
Kursi-kursi itu seakan-akan berteriak masih layakkah aku menangis. Dan batinku semakin berantakan akan teriakan kursi itu. Tetes demi tetes air mata tak kuasa kutahan, dan telapak tangan ini terasa semakin sakit. Sakit yang semakin menjadi-jadi kala hidungku mencium sesuatu yang aneh.
“Darah . . .. .”
Sejenak deetak jantugku berhenti. Sementara bau itu semakin tajam, tanganku gemetar lagi, dan rasa sakit luar biasa tiba-tiba menggertakku. Ruangan menjadi terombang-ambing di mataku dan lenyap, onggokan kursi dan figura tanpa penghunipun berlarian dalam benakku seperti film berkelap-kelip, membutakanku terhadap sekitarku.
Aku berusia lima tahun, berlarian dan bernyanyi-nyanyi, hatiku diliputi rasa senang. . . . .aku berusia dua belas tahun, duduk manis membisu dengan seragam baru, hatiku diliputi rasa bangga. . . . .ayah sekarat kena peluru. . . . . . adikku terbaring di rumah sakit penuh darah. . . . .dan detensi dipenuhi luka penuh nanah. . . . .gadis berambut merah hitam yang semakin dekat kepadaku sampai aku bisa melihat torehan garis di kornea matanya. . . .oh, TIDAK!!!, kata suara dalam kepalaku, sementara kenangan akan gadis itu semakin dekat, kau tak boleh mengingatnya, TIDAK!!!, kau tidak boleh, dia membuatmu seperti ini.
Rasa sakit semakin menusuk tulangku dan samar-samr figura itu telah kembali tersenyum manis dengan pelan di depanku. Tapi, apa yang terjadi, yang di mataku sekarang bukan onggokan sampah kursi ataupun bukan bekas ceceran darah juga kkain-kain lusuh muntahan. Silau, siang terasa cepat sekali dan sekarang malampun datang menjelang. Kaca-kaca kini bersambungan kembali dan cat-cat yang beberpa menit yang lalu memudar kini telah memuda.
“Semuanya berlindung di kamar! Jangan sampai keluar kamar!” tersentak, siapa itu, hanya raga dan jiwaku yang hinggap didini, tak ada yanglain, atau mungkin hanya ilusi, ah, tak...
“Rifki! Masuk sekarang!”
Penglihatanku buyar. Sepotong kepala besar dihiasi mata biru bulat lebar yang menganga dan hidung bengkok serta telinga yang kendur mirip telinga gajah mendadak berjalan dengan kecepatan tinggi dalam benang-benang saraf motorikku. Kumis kotak mirip komedian Jojon dan sebuah tahi lalat sangat hitam menghiasi parasnya dengan dilengkapi rambut ikal serba berantakan serta wajah kotak itu memantapkan keyakinanku bahwa lelaki setengah baya yang memilki kepala itu adalah . . .
“Kok bengong? Gila kau? Masuk sekarang, Rifki!” ya, ayahku. Tepat.
“Ayah?” Ayahku di depanku, sosok yang kurindukan, “dengarkan ayah! Kau berlindunglah sekarang di kamar! Sekarang, Rif. Sebelum. . . ,” ayah sejenak menlen ludahya sendiri, “sebelum warga desa menghampiri rumah kita!”
“Lalu ayah?”
“Ini darurat, sayang. Kau masih punya. . .. . .,” dan ayah mendekat, semakin dekat, jelas terlihat guratan tanda usia senjanya di mataku, dan semakin dekat, sampai aku bisa menghitung tetes demi tetes air mata di pipinya.
“Jangan melihat ayah begitu Rifki. Ayah bukan Asna. Kau tak perlu gugup,” oh tidak. . .
“Rifki, kau kebanggaan ayah, kau masih muda, Rifki. Kau punya cita-cita yang ayah impikan, jangan seperti ayah, Rif. Negara yang semprawut ini membutuhkanmu, Rif.” Ayah menghela nafas sejenak, “tapi berpeganglah pada agama. . . . . .”
“Kang Abdul! Warga dan pak RT tidak jadi kesini, kang! Pak kades sudah bereskan semua. . . . “
“Mustahil! Kakang, kita harus pergi dari sini. Kalau tidak, kita akan mati konyol, kang?”
“Pergi, Bu? Pergi kemana, Bu? Rafa tak mau. . . .”
Tangan yang taddinya memegang erat pundakku sekarang lepas dan tubuhnya berbalik, ayah berdiri dan akupun ikut berdiri. Ruang tamu yang tadinya sepi kini ramai. Ibu, Om Kosim, dan Rafa, adikku yang berusia tiga tahun lebih muda dariku dan sekarang duduk di kelas 6 SD, kini telah bergabung.
“Kosim, maksudmu apa?” Wajah ayah menatap mantap dan dalam dengan penuh makna lelaki berambut hitam cepak mirip tentara dan bertubuh jangkung yang tidak lain adalah ayah Asna.
“Kang, jangan pergi, ini kampung kita, ini kampung nenek moyang kita, kita dilahirkan disini, kita dibesarkan disini, dan kitapun disini untuk menjaga nenek moyang kita...,” tatapan mata om Kosim terlihat mantap dan penuh tenaga, mendengar itu ayah hanya menunduk seakan memikirkan sesuau yang berat, tidak berkomentar, tidak berkata apa-apa, tidak membuka mulut sedikitpun.
“Tapi bang Kosim, kalu toh warga desa tidak begerak sekarang. Mereka bisa kapan saja menggempur kita......,” sahut ibu dengan tatapan tajam seakan hendak menerkam mangsa ke arah om Kosim, “mereka tak akan diam! Tak mungkin.....,” ayah sekarang duduk, lebih pasrah, “kang?” Pndangan ibu sekarang menuju ke ayah sekarang. “Mereka tidak sebodoh tidak sebodoh itu, kang. Mereka tidak mendukung kita sama sekali, mereka menganggap kita pantas dimusnahkan, kang. . . .”
“Cukup, Aisyah! Kau menghina kawanku! Dia tahu apa yang dia harus lakukan. Sudah cukup sekarang, . . ,” om Kosim dengan cekatan berbalik menatap ibu, “kau hanya. . . “
“Apa, Bang? Hanya apa? Aku tak pernah menyalahkan suamiku. Dia bejuang dan. . . . . . .”
Om Kosim berbalik dengan cekatan lagi. “Dan kau tidak mendukungnya. Kau malah mengumbar-ngumbar rahasia suamimu.” Om Kosim berbalik mentap ibu lagi namun dengan sangat lamban, “iya, kan? Dasar. . . .”
“Enak saja kau ngomong seperti itu! Lihat kau! Aku tak pernah melakukan perbuatan sehina itu. .. dan,” wajah ibu kkini memerah padam, pun dengan om Kosim, tatapan mereka  penuh dengan kebencian, seakan ada sesuatu yang sangat layak untuk diperhitungkan saat ini. “Dan kau! Kau yang melakukan itu, kan?” Wajah ibu semakin endelik ke om Kosim, “jujur saja kau! Tak usah bohong di depanku! Apa yang kau lakukan saat kang Abdul pergi?” Wajah om Kosim terlihat aneh tanpa arti. “HAHA! Dasar pembual!”
Cukup, Aisyah! Kau. . . .,” dan sekarang wajah om Kosim telah berisi darah kembali, “kau hanya ingin menjatuhkanku! Aku dan kang Abdul berteman sejak kecil,” gerakan berbalik-balik diperagakan kembali oleh om Kosim, “dan kau hadir baru. . . . ,” kata-kata om Kosim tidak jelas dan aku melihat ekspresi kebingunganpun menyelimuti wajah ibu.
“Baru apa? Baru beberapa tahun lalu lalu mempeerkeruh persahabatanmu?” Rafa hanya terdiam, begitupun dengan ayah, dan tak terduga ibupun kini sejenak teerdiam. “Ha! ha! Ha,! “ senyum kecut menghiasi bibir ibu, “kau yang menghianati sendiri sahabatmu, Kosim!”
Teriakan ibubegitu jelas dan akupun mulai mendelikkan mata memandang semua ini seolah-olah satu bagianpun aku tak mau ketinggalan.
“Dasar wanita sialan!” PLAK! Seakan ada sesuatu yang menggerakan tubuhku, darah seluruhnya mengalir, mengalir deenga cepat, bahkan sangat cepat. Tak hanya aku, ayah dan Rafapun demikian. Ibu ditampar om Kosim. Oh Penguasa Jagad, apa, apa yang terjadi disini, mengapa ini terjadi?
“Ibu. . . . . .,” Rafapun menjerit melihat ibu yang tergeletak tak berdaya dengan tangan yang memegangi pipinya yang kesakitan, dan belum sempat aku dan Rafa menhampiri, “Rafa. . . . . Rifki. . . . .Sekarang masuk!!”
“Tapi, Bu?” jawab aku dan Rafa bersama.
“Sekarang! Masuk!”
Aku rasa teriakan terakhir ibu yang mungkin berasal dari sisa tenaga ibu tak usah aku dan Rafa ingkari. Dan akupun masauk bersama Rafa yang merintih-rintih memegangi lenganku.
××××××
“ Hati-hati Asna!” matanya itu membuatku luluh tah berdaya. Rambut merah hitamnya yang tertata dan paras mukanya yang elok dilengkapi dengan senyum manisnya yang rupawan benar-benar membuatnya waw, sangat cantik.
“Kak? Kak Rifki? Asna masuk ke rumah ya?”
“Cantik sekali kamu dek, waw, eh, iya, dek. Sampai ketemu lagi.” Asna melambai dengan tersenyum nyengir dan akupun pergi dengan sejuta senyuman.
Dan, apa yang terjadi. . .
 “Api. . . . . .ibu. . . . . . .api, Bu. . . . . . . ayah. . . . .  .api. . . . . tolong!!!!!” panik, tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Api, di depanku, api yang membara, menjilat-jilat dan membakar rumahku.
“Bu. . . . .ayah. . . . .Rafa. . . . . . api. . . . .tolong. . . .KEBAKARAN!!!” Tapi percuma, tidak ada siapa-siapa, oh, Tuhan. . . .
“Kebakaran. . . . . . . . “
“Rifki! Rifki!”
Aku membuka mataku. Sekujur tubuhku dibanjiri keringat dingin, penutup tempat tidur membelitku bagaikan baju pengekang, aku merasa seakan pengorek-api membara ditempelkan ke seluruh badanku.
“Rifki!”
Ibu berdiri di depanku, tampak luar biasa ketakutan. Ada sosok lain disitu, ya, Rafa,. Aku mencengkeram kepalaku dalam tanganku, rasa sakit membuatku buta. . . .. aku berguling dan muntah lewat tepi tempat tidurnku.
“Kak Rifki sakit, Bu.” Kata Rafa ketakutan.
“Rifki! Rifki!”
Aku harus memberitahu ibu, sangat penting dia memberitahunya. . . . menghirup udara banyak-banyak, aku memaksa diri dudu di tempat tidur agar tidak muntah lagi, rassa sakit setengah membutakanku.
“Bu. . . .Rumah kita,” sengalku, dadaku naik turun berat. “Rumah kita terbakar, Bu.”
“Apa?” kata ibu tak mengerti.
“Rumah kita, Bu. Rumah kita terbakar, aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. . .”
“Aku panggil ayah!” kata Rafa, dan aku mendengar langkah-langkah kaki Rafa berlarian dari kamar.
“Kau hanya bermimpi, nak!” kata ibu bingung.
“Tidak!” teriakku gusar. Langkah kaki tiba-tiba terdengar kembali. Namun, sekarang menuju ke dalam, dan yang datang Rafa dan ayah yang memakai baju tidur kotak-kotak dengan kacamata miring diatas hidungnya yang mancung. “Awalnya, aku hanya mimipi. . . .mimpi konyol, tapi tiba-tiba semuanya terlihat seperti nyata!”
Tapi tak seperti yang diharapkannya, semuanya hanya bergumam, tapi tidak peduli. Rasa sakit di sekujur tubuhku sdikit mereda, meskipun aku masih berkeringat dan gemetar hebat. Aku muntah lagi dan Rafa melompat mundur menghindar.
“Rifki, kau tidak sehat,” kata ayah bergumam.
“Tidak, aku baik-baik saja,” sedakku, mengusap mulut dengan piama, dan gemetar tak terkendali.
“BAKAR SEMUANYA!!!!!!!, MUSNAHKAN TERORIS DARI BANGSA KITA!!!!! MUSNAHKAN TERORIS DARI DESA KITA!!!!!!! BAKARR!!!!!!”
Teriakkan-teriakkan itu benar-benar memecah pagi yang mendung dan butir-butir awan yang menggumpal. Tak ada angin, tak ada badai, tak ada hujan, dan tiba-tiba jantungku goyah, bergetar sangat cepat. Secepat langkah ayah berlari ke depan.
“Rafa, Rifki sekarang kalian pergi lewat pintu belakang. . . . Biar ibu dan ayah yang menghadipi mereka,” ibu terlihat gusar dan di matanya jelas terlihat kecemasan.
“JANGAN DENGARKAN DIA!!! SEKALI TERORIS TETAP TERORIS!!! PENGHIANAT NEGARA!!! TERKUTUK!!! JAHANAM!!!”
Suara itu, suara om Kosim, tidak, pasti bukan, mana mungkin.
“Raf, Rif, ibu mohon kalian pergi sekarang, kalian kebanggaan ibu, kalian pasti akan tahu jalan kemana kalian harus hidup. Kita memang sendiri disini. Tapi tidak begitu, nak. Masih banyak jalan, kalian harus berjuang,” ibu mencium pipi aku dan Rafa dan mukaku sangat basah, tangisan yang terisak itu membuatku dan Rafa menangis, “sekarang, pergilah!”
“Tapi, Bu?” Aku menyela.
“Kalian tak perlu mengkhawatirkan ibu dan ayah. Ibu dan ayah akan baik-baik saja.”
“BAKAR SEKARANG!!! TAK USAH BANYAK OMONG!!! BAKAR SEKARANG!!!
“ Pergilah, sayang. . . .”
Sekali lagi ibu mencium pipiku dan Rafa, dan akupun pergi dengan membawa Rafa, tidak membawa sesuatu apapun. Belum sempat aku memaksa kakiku keluar dari halaman pagar rumah, bunyi keras seperti petasan meletup  dari punggungku. Dan Rafa tiba-tiba terjatuh. Gemetar, yang kusaksikan didepan mataku adalah kobaran api, kobaran api di pagi yang kelabu seperti dalam mimpiku. Tidak, nadiku sejenak berhenti, urat-urat sarafku tiba-tiba menegang. Dan tidak ada dalm pikiranku. Api, tak mungkin kupadamkan dengan tetes air mataku, sekarang. Aku tak bergerak, dan tak bisa bergerak sedikitpun.
“TIDAK!!!”
Ayah, ibu, dimana? Dimana sekarang? Dan yang ada di sampingku, Rafa yang terbujur kaku dengan bersimbah darah di bagian lengan dan pahanya. Pisau yang menancap di lengan dan pahanya benar-benar  mencincang hatiku, yang beberapa milisekon sebelumnya telah hancur. Mata yang mungil dan membuka dengan tatapan kosong memandang entah kemana. Ayah, Ibu, Rafa.
“Oh. . . . Tuhan. . . . .  Adilkah semua ini? Adilkah?”
“ITU ANAKNYA! HABISI DIA! JANGAN KITA SISAKAN KETURUNAN TERORIS DI BUMI KITA TERCINTA INI!”
Dan aku harus pergi, aku harus memperjuangkan pesan ayah dan ibu, tidak hanya itu, pesan yang diberikan kepada Rafa kini juga berada di pundakku, dan aku tak boleh berdiam, aku tak boleh mayi konyol, aku tak boleh terus disini, aku harus pergi.
Dan kini yang berdiri dibelakangku adalah om Kosim, walau terpaut sekitar sepuluh meter, tubuh jangkungnya jelas memantapkanku bahwa ia adalah om Kosim yang membawa pisau dan obor api.
“Aku harus lari. . . .Aku harus lari. . . .”
BUKKK! Samar-samar aku mendapati bahwa tubuhku terkena sesuatu. Oh, Tuhan, inikah ajalku untuk pergi, bersama orang-orang yang kucintai, dan air hujan tiba-tiba turun. Ini saatnya aku akan menikmati hariku tidak sendiri seperti yang kubayangkan sebelumnya. Tapi, tangan ini terus bergerak, walau peluh semakin deras mengalir menunggu dicabutnya nywa oleh malaikat tapi darah ini terus mengalir, nafasku masih ada, jantungku tidak berhenti. Mata kubuka, dan yang ada bukanlah halaman pekarangan belakang rumah ataupun rumah sesorang yang menolongku. Namun, yang ada adalah bekas ruang tamu dengan onggokan kursi yang memuntahkan isinya, dan jendela tanpa kaca, serta bekas ruang tamu yang habis terbakar lalu tertimpa hujan. Figuranyapun sekarang tak berpenghuni, dan aku yang tampak dua tahun lebih tua dengan memakai celana abu-abu mengangkat tubuhku untuk berdiri. Karena, ternyata aku  tidur dengan mimpi yang tak pernah sekali-kali kusebut sebagai mimpi.
Hari sudah terik. Hujan yang tadi turun kini airnya telah sedikit menguap, dan akupun harus pergi, dan sejenak kulihat figura tak berpenghuni dan bukan tidak sesuatu yang kudapati, melainkan wajah ayah, ibu, dan Rafa yang tersenyum kepadaku.
“Aku merindukan kalian. Aku tidak akn mengecewakan kalian.”
Dan bergegas aku berlari dengan mengusap air mataku yang kembali bercucuran. Namun, yang kulihat sekarang membuatku lagi-lagi tak bergerak. Bukan ayah, bukan ibu, bukan Rafa, ataupun om Kosim yang bajingan, tapi adalah putrinya yang setahun lebih muda dariku, Asna.
Sejenak mata ini tak berubah ketika aku dulu memandangnya, dia masih terlihat cantik. Tapi, lebih dari itu, kebencianpun kini menyelubungi seluruh batinku. Di satu sisi, aku tak bisa membencinya, namun di sisi lain ayahnyalah yang membuat aku begini, selama beberapa bulan mengharap belas kasihan orang lain dan jika tidak ada orang yang memungutku akupun tak tahu apa yang nanti akan terjadi padaku, ayahnyalah yang membuatku benci kepadanya.
“Kak? Kak Rifki? Benar Kak Rifki?” Dia memandangiku dengan tulus dan seakan kebencianku hilang, matanya, rambutnya, parasnya, senyumannya.
“Kak Rifki? Ini Asna, Kak? Kak Rifki ingat?”
“Entahlah. . . ,” masa depan masih panjang, sayang. . . . . .

Peranan Katalis dalam Kehidupan


1.       Peranan Pt-Rh-Pd/g-Al2O3 sebagai Catalytic Converter Gas Buang pada Kendaraan Bermotor
 
 Salah satu peranan katalis heterogen adalah Pt-Rh-Pd/g-Al2O3 sebagai katalis converter gas buang pada kendaraan bermotor. Catalytic converter merupakan alat yang digunakan sebagai kontrol emisi gas buang yang diletakkan setelah exhaust manifold pada sistem pembuangan kendaraaan bermotor (Husselbee, 1985). Katalis automotive ini pertama kali didesain pada tahun 1975 di US yang bertujuan untuk mengurangi polusi udara dengan cara mengkonversi gas karbonmonoksida (CO), nitrogen oksida (NOx) dan hidrokarbon (HC) yang merupakan gas buang dari reaksi pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna (Shelef, 2000).
Sifat                      :

Alat ini dapat mengubah gas oksida nitrogen, CO, dan HC menjadi gas yang tidak berbahaya. Oksida nitrogen di ubah menjadi gas nitrogen dan gas oksigen, gas karbon monoksida di ubah menjadi gas karbon dioksida, sedangkan hidrokarbon yang tidak terbakar di ubah menjadi gas karbon dioksida dan uap air.
Bentuk                 :


Cara Kerja            :
Alat katalitik konverter tersusun dari dua katalis , yaitu katalis reduksi (reduction catalyst) dan katalis oksidasi (oxidization catalyst). Kedua katalis ini di lapisi katalis logam, seperti platinum, rodium, dan palladium. Baik katalis reduksi maupun katalis oksidasi, struktur permukaannya di desain sedemikian rupa untuk memaksimalkan permukaan katalis sekaligus meminimalkan jumlah katalis yang di pakai. Perlu di ketahui, harga katalis logam mahal. Ada dua jenis struktur permukaan, yaitu struktur sarang lebah (honeycomb) dan keramik (ceramic beads). Struktur sarang lebah paling banyak di gunakan.
Katalis reduksi berfungsi mengurangi emisi oksidasi nitrogen dengan cara mengubahnya menjadi gas nitrogen dan oksigen. Logam platinum dan rodium berfungsi sebagai katalis untuk mempercepat reaksi, ketika molekul NO atau NO2 bersinggungan dengan katalis logam, permukaan katalis memecah oksida nitrogen menjadi atiom nitrogen dan oksigen. Atom nitrogen di tahan di permukaan katalis. Sedangkan unsur oksigen di ubah menjadi molekul O2. Selanjutnya atom nitrogen yang bertahan dalam katalis berikatan dengan atom nitrogen lainnya sehingga membentuk gas nitrogen (N2).

Katalis oksidasi berfungsi mengubah senyawa hidrokarbon yang tidak terbakar di ruang bakar dan karbon monoksida menjadi gas karbon di oksida dan uap air. Caranya dengan mengalirkan gas oksigen ke dalam katalitik konverter sehingga sisa senyawa hidrokarbon dan karbon monoksida akan bereaksi dengan gas oksigen. Reaksi karbon monoksida dan oksigen menghasilkan karbon dioksida, sedangkan senyawa hidrokrbon akan bereaksi dengan oksigen menghasilkan karbon dioksida dan uapa air. Pada proses ini, laju reaksi yang terjadi di percepat oleh katalis platinum dan palladium.
Untuk menjelaskan reaksi-reaksi yang terjadi di dalam katalitik konverter, ahli kimia menggunakan persamaan reaksi sebagai berikut.

                Katalis reduksi :
                NOx à O2 + N2

                Katalis oksidasi:
                2CO + O2 à 2CO2
                CxHy + ( x + y/4 )O2 à xCO2 + (y/2)H2O

Seluruh proses tersebut di kendalikan oleh alat yang memonitor arus gas buangan. Informasi yang di peroleh di pakai lagi sebagai kendali sistem injeksi bahan bakar. Sebuah alat sensor oksigen di letakkan di antara mesin dan konverter. Sensor ini member informasi ke komputer mesin seberapa banyak oksigen yang ada di saluran gas buangan. komputer akan mengurangi atau menambah jumlah oksigen sesuai rasio udara bahan bakar. Sistem pengendalian membuat komputer mesin memastikan kondisi mesin mendekati stoikiometri dan memastikan ketersediaan oksigen di dalam saluran buangan unruk proses oksidasi hidrokarbon dan karbon monoksida yang belum terbakar

2.     Pembuatan Formaldehida
Secara industri, formaldehida dibuat dari oksidasi katalitik metanol. Katalis yang paling sering dipakai adalah logam perak atau campuran oksida besi dan molibdenum serta vanadium.
Sifat          :
Reaksi metanol dan oksigen terjadi pada 250 °C dan menghasilkan formaldehida, berdasarkan persamaan kimia
2 CH3OH + O2 → 2 H2CO + 2 H2O.
Katalis yang menggunakan perak biasanya dijalankan dalam temperatur yang lebih tinggi, kira-kira 650 °C. dalam keadaan ini, akan ada dua reaksi kimia sekaligus yang menghasilkan formaldehida: satu seperti yang di atas, sedangkan satu lagi adalah reaksi dehidrogenasi
CH3OH → H2CO + H2.
Bila formaldehida ini dioksidasi kembali, akan menghasilkan asam format yang sering ada dalam larutan formaldehida dalam kadar ppm.
Di dalam skala yang lebih kecil, formalin bisa juga dihasilkan dari konversi etanol, yang secara komersial tidak menguntungkan.
Bentuk                             :


Cara Kerja                                    :
 2 CH3OH + O2 → 2 H2CO + 2 H2O
CH3OH → H2CO + H2

3.     Aplikasi Zeolit dalam Industri Deterjen dan katalis Minyak Bumi

Zeolit merupakan senyawa kristalin alumino silikat terhidrasi dengan kerangka tiga dimensi yang berpori. Pada pori zeolit biasanya diikat kation-kation untuk menstabilkan muatan zeolit serta sejumlah molekul air. Ion-ion tersebut dapat dipertukarkan dengan ion sejenis, sehingga memungkinkan zeolit memiliki kemampuan melakukan pertukaran ion. Kemampuan inilah yang banyak dimanfaatkan di industri, salah satunya pada industri detergen.
Sifat                 :
Zeolit adalah senyawa zat kimia alumina-silikat berhidrat dengan kation natrium, kalium dan barium.
Secara umum, Zeolit memiliki melekular sruktur yang unik, dimana atom silikon dikelilingi oleh 4 atom oksigen sehingga membentuk semacam jaringan dengan pola yang teratur. Di beberapa tempat di jaringan ini, atom Silicon digantikan degan atom Aluminium, yang hanya terkoordinasi dengan 3 atom Oksigen. Atom Aluminium ini hanya memiliki muatan 3+, sedangkan Silicon sendiri memiliki muatan 4+. Keberadaan atom Aluminium ini secara keseluruhan akan menyebababkan Zeolit memiliki muatan negatif. Muatan negatif inilah yang menebabkan Zeolit mampu mengikat kation.
Zeolit juga sering disebut sebagai 'molecular sieve' / 'molecular mesh' (saringan molekuler)karena zeolit memiliki pori-pori berukuran melekuler sehingga mampu memisahkan/menyaring molekul dengan ukuran tertentu.
Zeolit mempunyai beberapa sifat antara lain : mudah melepas air akibat pemanasan, tetapi juga mudah mengikat kembali molekul air dalam udara lembap. Oleh sebab sifatnya tersebut maka zeolit banyak digunakan sebagai
bahan pengering. Disamping itu zeolit juga mudah melepas kation dan diganti dengan kation lainnya, misal zeolit melepas natrium dan digantikan dengan mengikat kalsium atau magnesium. Sifat ini pula menyebabkan zeolit dimanfaatkan untuk melunakkan air. Zeolit dengan ukuran rongga tertentu digunakan pula sebagai katalis untuk mengubah alkohol menjadi hidrokarbon sehingga alkohol dapat digunakan sebagai bensin.

Cara Kerja            :
Katalis bahan bakar di atas berfungsi untuk memecah molekul-molekul premium. Dengan memecah molekul-molekul pada premium, laju reaksi semakin cepat karena luas permukaan zat pereaksi bertambah. Pembakaran bahan bakar menjadi lebih sempurna. Nilai oktan dari premium yang relatif rendah dapat ditingkatkan sehingga meminimalisir gejala knocking pada mesin. Pembakaran yang sempurna dan tanpa terjadi knocking terbukti bisa meningkatkan performa pada kendaraan. Umumnya akselerasi menjadi lebih sempurna.

4.     Enzim Renin, katalis dalam produksi keju
Dalam produksi keju enzim renin ini berfungsi sebagai biokatalisator yang menjadikan terbentuknya keju dari susu dengan spesifikasi keju yang lebut dan memiliki aroma khas. Enzim ini akan memotong ikatan peptida antara komponen kasein susu sehingga komponen-komponen susu akan berkumpul dan membentuk dadih bersama nutrien penting lainnya.
Sifat                 :
·         PH optimum aktifitas proteolitik : 3.8 pada substrat hemoglobin
·         Aktivitas proteolitik turun dengan tajam mendekati 4.5 pada titik isoelektrik
·         BM enzim tidak aktif : 36.000, BM enzim aktif : 31.000
·         Titik isoelektrik : 4.5, stabil pada pH 5.3-6.3
·         Pada lambung anak sapi terdapat enzim pepsin
·         Perbandingan antara pepsin dan renin tergantung umur dan jenis makanan.
·         Paling besar kemampuannya dalam menggumpalkan susu dibanding enzim protease lainnya.
Bentuk                        :
Berasal dari abomasum anak sapi
Cara kerja       :
Renin sebagai biokatalisator akan memecah ikatan fenilalanin-metionin dalam k-kasein sehingga menghancurkan aktivitas k-kasein itu. Sebelumnya, di dalam susu k-kasein berperan sebagai pelindung koloid dan bertanggung jawab atas keutuhan misel kasein. Adanya gangguan pada k-kasein akan menyebabkan ketidakstabilanpada keutuhan misel kasein
Para-k-kasein yang dihasilkan kemudian menggumpal dengan adanya ion kalsium. Bagaimana kalsium, para-k-kasein bersama dengan kasein-kasein lainnya membentuk agregat belum diketahui dengan jelas
Mekanisme kerja dari aktifitas renin adalh sebagai berikut :
           
k-kasein     : with Renin                    para-k-kasein + glikomakropeptida (larut whey)

            para-k-kasein    : with Ca 2+, PH 6,0-6,4         dikalsium para-k-kasein
           
            Akibat dari tidak stabilnya k-kasein dan adanya kontak dengan kalsium, kasein dipisahkan dari suspensi membentuk gel yang lunak dan lembut. (Daulay, 1991).
Ketika para-k-kasein yang hidrofobik berpisah dengan makropeptida yang hidrofilik banyak sekali zat yang terperangkap dalam para-k-kasei yang selanjutnya akan dipisahkan dari makropeptida (Yng akan menjadi whey) yang disebut dadih (crude). Terperangkapnya nutrien penting bagi tubuh membuat keju kaya akan nutrisi ditambah lemak-lemak yang larut dalam lemak akan terperangkap pula seiring dengan terperangkapnya lemak. Terperangngkapnya lemak membuat salah satu efek positif yaitu menjadikan keju memiliki aroma, kelembutan, dan cita rasa yang istimewa.
Jadi, gumpalan dadih yang akan menjadi keju merupakan jalinan molekul para kappa kasein, laktosa, mineral, globular lemak, vitamin dan sejumlah senyawa terlarut lain
5.     Enzim dari ragi untuk industri makanan
Ragi merupakan sumber penting penyedia enzim. Ragi terdiri dari sejumlah enzim, termasuk protease, lipase, invertase, maltase, dan zymase. Enzim yang penting dalam ragi ialah invertase, maltase, dan zymase.

Sifat             :
a.      Protase
Protase dapat melemahkan protein tepung sehingga dapat menyebabkan terjadinya berbagai perubahan pada susunan dan sifat-sifat adonan, merupakan enzim extraseluler.
b.      Lipase
Enzim ini intracellular dan aktif pada lemak yang terdapat di dalam ragi.
c.       Invertase
Pada kebanyakan jenis ragi, intervase adalah enzim intracelluler.
d.      Maltase
Enzim ini terdapat dalam ragi, memisahkan gula maltose menjadi dua bagian dextrose.
e.       Zymase
Menghasilkan alkohol

Cara Kerja   :
a.      Protase
Protase dapat melemahkan protein tepung sehingga dapat menyebabkan terjadinya berbagai perubahan pada susunan dan sifat-sifat adonan. Walaupun begitu protease dalam ragi segar yang normal adalah enzim intracelluar, enzim yang tidak sanggup menembus selaput sel.
b.      Lipase
Enzim ini kelihatan intracellular dan aktif pada lemak yang terdapat di dalam ragi, terutama selama terjadinya proses persporaan (sporalation).
Lemak ini tersedia untuk sel selama proses pematangan spora biak. Lipase dari beberapa jenis ragi dapat menembus melalui selaput sel.
c.       Invertase
Pada kebanyakan jenis ragi, intervase adalah enzim intracelluler.
Intervase mengubah sakarose, gula tebu, yang masuk kedalam dinding sel menjadi glukose dan fruktose, yaitu gula sederhana. Gula ini akan meresap menembus selaput.
d.      Maltase
Enzim ini terdapat dalam ragi, memisahkan gula maltose menjadi dua bagian dextrose.
e.      Zymase
Zymase adalah enzim yang pada akhirnya akan menyebabkan peragian gula dalam adonan oleh ragi. Zymase meliputi sekelompok enzim. Enzim ini dalam produksi roti, jamur dan bakteri tertentu juga dapat menghasilkan alkohol. Namun demikian ragi merupakan bahan yang paling tepat guna dan berhasil.

6.     Pembuatan amonia (NH3) pada proses Haber-Bosch
Dasar teori pembuatan amonia dari nitrogen dan hydrogen ditemukan oleh Fritz Haber (1908), seorang ahli kimia dari Jerman. Sedangkan proses industri pembuatan amonia untuk produksi secara besar-besaran ditemukan oleh Carl Bosch, seorang insinyur kimia juga dari Jerman.
Bentuk        :
Sifat dan Cara Kerja           :
Persamaan termokimia reaksi sintesis amonia adalah :
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) ∆H = -92,4Kj Pada 25oC : Kp = 6,2×105
Berdasarkan prinsip kesetimbangan kondisi yang menguntungkan untuk ketuntasan reaksi ke kanan (pembentukanNH3) adalah suhu rendah dan tekanan tinggi. Akan tetapi, reaksi tersebut berlangsung sangat lambat pada suhu rendah, bahkan pada suhu 500oC sekalipun. Dipihak lain, karena reaksi ke kanan eksoterm, penambahan suhu akan mengurangi rendemen. Proses Haber-Bosch semula dilangsungkan pada suhu sekitar 500oC dan tekanan sekitar 150-350 atm dengan katalisator, yaitu serbuk besi dicampur dengan Al2O3, MgO, CaO, dan K2O.
Reaksi kekanan pada pembuatan amonia adalah reaksi eksoterm. Reaksi eksoterm lebih baik jika suhu diturunkan, tetapi jika suhu diturunkan maka reaksi berjalan sangat lambat . Amonia punya berat molekul 17,03. Amonia ditekanan atmosfer fasanya gas. Titik didih Amonia -33,35 oC, titik bekunya -77,7 oC, temperatur & tekanan kritiknya 133 oC & 1657 psi. Entalpi pembentukan (∆H), kkal/mol NH3(g) pada 0oC, -9,368; 25 oC, -11,04. Pada proses sintesis pd suhu 700-1000oF, akan dilepaskan panas sebesar 13 kkal/mol. Kondisi optimum untuk dapat bereaksi dengan suhu 400- 600oC, dengan tekanan 150-300 atm.